Rabu, 31 Agustus 2016

on Leave a Comment

Totti : Ibuku menolak pendekatan Milan

http://specialispoker.com/

Agen Dewa Poker - Francesco Totti telah mengungkapkan bahwa AC Milan mencoba mengontraknya pada saat dia masih berusia 13tahun ,namun ibunya menolak pendekatan itu.

Totti yang bermain di musim ke-25-nya untuk Giallorossi setelah menandatangani perpanjangan kontrak satu tahun di klub, juga mengakui dia hampir meninggalkan Stadio Olimpico untuk Real Madrid pada tahun 2004, tetapi dibujuk untuk tinggal setelah diskusi dengan keluarganya dan mantan presiden klub Serie A ini Franco Sensi.


Totti telah dijanjikan peran direktur teknis ketika musim 2016-17 berakhir dan karir satu-klub yang dimulai pada tahun 1989, ketika ia bergabung dengan barisan pemuda Roma pada usia 13. karir yang bisa mengambil kursus yang berbeda sama sekali itu tidak pernah untuk desakan ibu Totti, Fiorella, bahwa ia harus bermain untuk Roma.


"Ketika saya masih 13tahun, ada banyak klub yng datang keruma kami," kata Totti Pemain Tribune.
Orang-orang dari AC Milan yang meminta saya untuk bergabung dengan klub sepakbola mereka. Sebuah kesempatan untuk membuatnya dengan klub besar Italia. Apa yang akan saya pilih?


Yah, itu bukan keputusan saya, tentu saja. Mamma saya adalah bos. Dia masih adalah bos. Dan dia agak melekat anak-anaknya, katakanlah. Dia tidak ingin aku meninggalkan rumah karena takut bahwa sesuatu mungkin terjadi .Tidak, tidak, dia mengatakan kepada direksi. Itu semua ia harus katakan.


Sulit mengatakan tidak untuk AC Milan itu akan berarti banyak uang untuk keluarga kami Tapi ibu saya mengajari saya pelajaran hari itu.. Rumah Anda adalah hal yang paling penting dalam hidup.


Hanya beberapa minggu kemudian, setelah dibina di salah satu pertandingan mudaku, Roma membuat saya tawaran. Saya akan memakai jersey kuning dan merah.

Kapten Roma sejak telah membuat lebih dari 600 penampilan di Serie A untuk klub dan dia telah memenangkan Scudetto, serta dua gelar Coppa Italia dan Supercoppa Italiana pada dua kesempatan.

Totti mengatakan ia dekat dengan meninggalkan klub pada akhir musim 2003-04, di mana ia mencetak 20 gol untuk membantu Roma finish kedua Milan dalam perburuan gelar.

Bahkan saat 12tahun yang lalu ketika saya berpikir tentang meninggalkan Roma untuk Real Madrid," jelas pemain 39 tahun.

Ketika sebuah tim yang sangat sukses, mungkin yang terkuat di dunia, meminta Anda untuk bergabung, Anda mulai berpikir tentang apa hidup mungkin seperti di tempat lain. Saya telah berbicara dengan presiden Roma dan yang membuat perbedaan. Tapi pada akhirnya , pembicaraan saya dengan keluarga saya mengingatkan saya apa yang hidup adalah tentang.

"Rumah adalah segalanya."

0 komentar:

SpecialisPoker. Diberdayakan oleh Blogger.